MIRISS...DITENGAH KESULITAN WARGA,BUPATI LEBAK MENGHAMBURKAN ANGGARAN HINGGA 2.1 MILIYAR UNTUK MERENOVASI RUMAH DINAS NYA
KABUPATEN LEBAK - Vikinews Ironi terjadi di Kabupaten Lebak, Banten. Di tengah masih banyak warga miskin yang tinggal di gubuk reyot dan kekurangan gizi, Pemerintah Kabupaten Lebak justru menganggarkan Rp2,1 miliar untuk renovasi rumah dinas (rumdin) bupati.
Rumah dinas yang berada di Wilayah Perkotaan Rangkasbitung ini merupakan bangunan cagar budaya peninggalan era kolonial Belanda sejak 1828. Pemerintah berdalih, kondisi bangunan yang mulai lapuk membuat renovasi harus segera dilakukan
Namun, kebijakan ini menuai pertanyaan Elemen masyarakat terutama Ifan Febriyanto Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LSM - GPBB (Gerakan Pemuda Banten Bersatu) Ifan Mengatakan" lagi lagi bupati Lebak menuai kontrovesial,sebelumnya beliau berkata bahwa Nama PJ bupati tidak layak ada di papan Prasasti,kini bupati mengambil kebijakan tentang Renovasi Rumah Dinas .lebih penting rumah dinas apa rumah masyarakat,seharusnya bupati Lebak lebih bijak dalam mengambil kesimpulan demi kesejahteraan masyarakat Lebak terutama tentang kelaiakan rumah masyarakat yang lapuk termakan usia.
Bukan itu saja masih banyak juga jalan rusa yang memerlukan perawatan contohnya di jalan raya lewidamar yang banyak lubak tapi malah di tabal sulam menggunaka Paving blok,menurut saya hal ini menjadi catatan penting bagi bupati Lebak agar lebih bijak dalam mengambil keputusannya jangan hanya memikirkan kenyamanan sendiri sedangkan masyarakat menderita."Katanya"
Lanjut Ifan"Coba bupati turun kebawah lihat Berapa Ribu Ruma Tidak Layak Huni Di Lebak Yang Seharusnya dapat perhatian Dari Pemerintah Daerah,Bukan Malah Memprioritaskan Renovasi Rumah Dinas Bupati yang kami aggap masih layak untuk Dihuni,Anggaran 2,1 Miliyar padahal itu bisa merenovasi Ribuan Rumah warga Tidak Layak Huni Dibeberapa Pelosok Wilayah Lebak yang membutuhka bantuan dan perhatian Pemda Lebak.
Ini harus menjadi catatan penting bagi bupati lebak,Prioritaskan kebutuhan Masyarakat jangan mencari kenyaman dari selimut masyarakat,ingat karna bupati dipilih oleh masyarakat dan akan kembali menjadi masyarakat ketika bapak sudah tidak menjabat"Katanya"
Empud