Proyek Betonisasi Dan Jembatan Penghubung Di kampung Bayur Desa Kresek, Diduga Sarat Penyimpangan
0 menit baca
Kab. Tangerang, — Vikinews - Proyek betonisasi dan Jembatan Penghubung diduga jadi sarat penyimpangan yang berlokasi Di Kampung Bayur RT 015/RW 005, Desa Kresek, Kecamatan Kresek, ditemukan proyek betonisasi dan pembangunan jembatan penghubung yang diduga tak bertuan dan tanpa pengawasan jelas. Kamis Sore (29/05/2025).
Proyek ini mencurigakan karena tidak memasang papan informasi publik sebagaimana diwajibkan oleh regulasi, yang seharusnya mencantumkan detail seperti sumber anggaran, nilai proyek, pelaksana, serta waktu pelaksanaan.
Ketiadaan papan informasi tersebut memicu dugaan bahwa proyek ini dijadikan ajang "bacakan" anggaran—istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan praktik pemborosan atau penggelapan dana proyek oleh oknum pelaksana nakal demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Ketertutupan informasi dan minimnya pengawasan publik membuka celah besar bagi praktik korupsi dan pelanggaran hukum lainnya.
Bagaimana dengan Masyarakat Sekitar, akankah proyek tersebut bertahan lama, karena proyek yang seharusnya membawa manfaat bisa jadi tidak sesuai spesifikasi atau bahkan tak maksimal..
Di lokasi proyek HS Diduga pelaksana proyek mengintimidasi wartawan, bahkan seolah-olah menantang, silahkan laporkan saja ke dinas, saya gak takut, lalu HS membahas terkait proyek betonisasi yang di desa Sidoko, yang pernah tayang di salah satu media online,
Menurut HS , kenapa tayang berita. kenapa tidak konfirmasi dulu, ujar HS
Padahal sebelumnya wartawan Media online tersebut sudah konfirmasi ke HS tapi tidak di resfon, dan dengan arogan nya diduga pelaksana tersebut seakan-akan menantang wartawan
Ditempat terpisah Syamsul Bahri ketua gabungnya wartawan Indonesia GWI provinsi Banten, Mengecam tindakan oknum pelaksana yang diduga menantang wartawan
Menurut Syamsul Bahri, seharusnya pelaksana proyek tidak bersikap arogan kepada control sosial, Wartawan itu pilar ke 4 jadi apapun temuan di lapangan iya hak dia kalau mau menayangkan, jangan mengintimidasi, ujar Syamsul Bahri
Redaksi